Trauma bukan hanya disebabkan kejadian besar saja seperti kecelakaan, musibah, atau sakit parah.
Trauma juga adalah bentuk segala ‘pain’ (rasa sakit, kepedihan atau ‘penderitaan’) yang dialami oleh anak-anak akibat perlakukan ortu mereka, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
Misalnya:
• Bayi yang menangis tidak langsung digendong oleh mamanya.
• Ortu bertengkar di hadapan anak-anak mereka.
• Anak menonton film yang tidak sesuai dengan umurnya.
• Dan lainnya
Trauma disebabkan karena anak-anak menerima ‘pain’ yang tidak bisa mereka proses sewaktu mengalami kejadian-kejadian:
U – unexpected (tidak terduga)
D – dramatic (dramatis)
I – isolated (terisolasi / terkucilkan)
N – no solution (tidak ada solusi)
Mereka tidak tahu ke mana mereka bisa mengungkapkan ‘pain’ ini sehingga mereka juga tidak bisa mengungkapkan ‘pain’ ini. Karena ortu mereka juga tertutup, yang juga diakibatkan trauma.
Dan trauma ini jika tidak proses melalui terapi, maka seiring waktu terus bertambah dan bertambah.
Apalagi trauma juga diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Apakah Anda, teman atau saudara Anda memiliki ‘pain’ yang selama ini belum diungkapkan?
Thanks!
- Cerita Realita: Seorang Mommy yang Belum Pernah Orgasme Selama 12 Tahun Pernikahannya - November 25, 2022
- Cerita Realita: Seorang Suami yang Ingin Threesome Bersama Istri dan Temannya - October 21, 2022
- Cerita Realita: Seorang Mommy yang OCD karena Toilet Training yang Terlalu Dini - October 5, 2022