Anak mommy ini sedang asyik nonton TV, lalu si mbak nyuruh anak ini makan. Dan anak ini merasa terganggu sehingga memaki “bodoh amat sih! Gak punya otak!” !!
Si mommy ini bilang “untung gue lagi kantor. Kalau di rumah langsung gue tampar anak gue.” Jadinya mommy ini WA anaknya dengan marah-marah 😡
Akhirnya si anak nangis-nangis minta maaf ke mbaknya. Dan mbaknya juga sudah maafin.
Tapi si mommy masih marah berapi-api seharian dan belum bisa maafin anaknya.
Sampai akhirnya di sore hari ketika merenung, mommy ini tersadar “dulu pas gue kecil nyokap gue marahin gue sama kayak gini. Gue dibilang bodoh gak punya otak kalau gak ngikutin maunya nyokap.” 😭
Ya, mommy ini punya trauma dari masa kecilnya akibat perlakuan ibunya yang kurang menyenangkan. Sehingga mommy ini terpicu ketika membaca WA tentang “bodoh gak punya otak” dan melampiaskannya ke anaknya tanpa disadarinya 😱
Ya, selama trauma ini tidak diproses, mommy ini bisa terpicu oleh kejadian yang mengingatkannya akan peristiwa di masa kecilnya tersebut, dan orang lain bisa menjadi sasaran pelampiasannya…
Apa yang bisa terjadi jika hal ini dibiarkan?
Apakah Anda, teman atau saudara Anda mengalami hal yang mirip?
Thanks!
- Apakah Anda Yakin Anda Tidak Mensabotase Anak Anda Tanpa Sengaja Tanpa Anda Sadari? - June 22, 2022
- Cerita Realita: Seorang Eksekutif Wanita yang Susah Jodoh - June 15, 2022
- Apa Father Complex dan Dampaknya? - June 8, 2022